Jumat, 31 Oktober 2008

Apa Kabar Indonesia di Tengah Krisis Ekonomi Global???


Krisis Ekonomi Global…

Ngerasa pernah denger istilah tersebut??? Kamu pasti akhir-akhir ini sering denger istilah ini di berita-berita radio, televisi, koran, ataw internet…


Yupz!!! Saat ini Negara Paman Sam, siapa lagi kalo bukan Amerika Serikat, lagi ngalamin krisis ekonomi berat (Wah ga kebayang ya sebelumnya kalo negara sebesar Amerika Serikat juga bisa ngalamin krisis financial kaya sekarang?!). Sayangnya, ga seperti krisis keuangan tahun 1998 terjadi di kawasan Asia yang masih bisa dilokalisir dan dampaknya lebih bersifat regional, krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat saat ini memiliki efek domino yang bisa menjalar ke mana-mana, termasuk ke sejumlah negara di Asia, tak terkecuali Indonesia. Maklum, negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, banyak melakukan hubungan bisnis dan dagang dengan AS, baik di pasar keuangan maupun kegiatan ekspor-impor. So, jadilah krisis ekonomi Amerika Serikat itu menjadi Krisis Ekonomi Global.


Krisis ekonomi global ini dikhawatirkan oleh negara-negara di dunia. Ya jelas aja, soalnya krisis ekonomi global ini bakal mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia yang akhirnya bisa berdampak pada banyaknya berbagai perusahaan nasional atau swasta yang berguguran karena selama ini menggantungkan pinjaman dari pihak asing, terhambatnya ekspansi usaha perusahaan karena likuiditas yang ketat, melambungnya harga-harga, serta meningkatnya pengangguran dan kemiskinan.


Dan saat ini, krisis ekonomi global itu udah cukup berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia yang ditandai dgn terpuruknya IHSG, BEI yang harus mengalami suspensi untuk beberapa hari, sampe anjloknya nilai tukah Rupiah thd USD.


Belajar dari krisis ekonomi yang menimpa Asia tahun 1998 lalu, pemerintah Indonesia pun ikut mempersiapkan dan melakukan berbagai hal untuk mengantisipasi pengaruh ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia seperti membicarakan kembali asumsi dalam RAPBN 2009 dengan DPR (dari semula 6,3 persen menjadi 5,5 persen-6,1 persen); menaikan jaminan simpanan bank dari Rp 100 juta menjadi Rp 2 milyar; menghindari import; penurunan Giro Wajib Minimum (GWM); menyusun sebuah lembaga 'Crisis Fund' dengan negara-negara Asia Tenggara dengan dukungan dari Jepang, China dan Korea Selatan yang mengelola puluhan miliar dolar untuk membeli utang-utang macet dan membantu kawasan tersebut keluar dari krisis; membentuk Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Menkeu & Gubernur Bank Indonesia; dan mengeluarkan Perpu Jaring Pengaman Sistem Keuangan agar pengambilan keputusan bisa langsung diambil begitu bau krisis di depan mata.


Namun, dibalik imbas krisis ekonomi global tersebut terhadap Indonesia, ternyata krisis ekonomi global juga membawa berkah. Berkah??? Lho??? Maksudnya??? Iya ternyata krisis ekonomi global bisa memberi kesempatan pada perusahaan software lokal untuk meningkatkan kualitas dan terus bersaing, semakin banyak perusahaan yang melirik open source karena alasan ekonomis, sampai para calon legislatif yang harus mengamdalkan visi misinya untuk menarik perhatian masyarakat (bukan lewat uang coz para pengusaha ga bisa lagi ngasih sponsor dana kampany.

Bukankah ada pameo yang mengatakan, dibalik krisis pasti ada peluang…???